-
Stroud Chambers posted an update 3 weeks, 2 days ago
Bayangkan, satu barang sepele yang sering terlihat di setiap sudut Indonesia: kotak kardus. Benda yang sering tak dianggap, tapi sebetulnya jadi pahlawan tanpa tanda jasa buat semua kalangan. Lihat saja toko kelontong di pinggir jalan—setiap belanja grosir, pasti ada dus bertumpuk di pojok. Kardus bukan hanya pembungkus, tapi juga wadah darurat, mainan kreatif, bahkan meja darurat kalau tamu dadakan datang.
Bicara soal kardus coklat, ada cerita lucu. buka sekarang Ingat nggak, waktu kecil, main jadi penjelajah luar angkasa pakai kardus bekas? Cukup potong lubang, masukin kepala, berasa jadi astronaut beneran! Kreativitas orang Indonesia luar biasa. Kardus bekas bekal membeli barang di online shop pun sering dijadikan rak buku anak sekolah.
Jangan salah, memilih kotak juga ada seninya. Ada kardus single wall yang ringan—biasanya buat bungkus makanan ringan. Lalu kardus yang ada gelombangnya, biasanya lebih tebal dan kuat. Buat barang pecah belah, memang butuh kardus dengan lapisan dobel. Orang sering bilang, “Gara-gara kardus tipis, gelas retak!” Maka itu, harus pilih dengan cermat.
Pedagang sayur di pasar juga langganan kardus. Setelah dini hari, mereka bongkar barang dagangan dari luar kota. Aneka hasil bumi pun sering sampai kampung dalam pelukannya kardus tua. Biasanya, kardus sayur punya sisa bau khas dan ditempeli lakban cokelat, kadang ada tulisan tangan penjual sebelumnya. Barang dapat ‘hidup kedua’ sebelum akhirnya jadi bungkus gorengan.
Di kota metropolitan, Gudang kardus jadi lokasi favorit bagi pejuang daur ulang. Satu kilo kardus saja bisa menambah pemasukan. Kardus bekas dihargai, dihancurkan, lalu dijual lagi ke pabrik jadi kertas baru. Sungguh, gaya hidup berkelanjutan berjalan tanpa ribut-ribut.
Fenomena pengemasan pun jadi cerita sendiri. Jasa ekspedisi J&T semua akrab dengan kardus. Kadang hampers dikemas rapi dalam kardus bermotif, dihiasi pita, bikin penerima senyum-senyum waktu membukanya. Tapi kadang, pakai kardus bekas pun bisa—asal isi tetap aman.
Ada juga fenomena tukang pindahan. “Pak, butuh berapa kardus untuk dua kamar?” tanya pelanggan. “Minimal sepuluh, Bu. Nanti sisa bisa buat simpan buku.” Eh, ternyata kardus sisa itu berubah fungsi buat main rumah-rumahan. Serbaguna, irit, nggak bikin kantong bolong.
Oh iya, jangan lupakan komunitas kreatif daur ulang. Dari kreativitas rumahan, limbah kardus disulap jadi hiasan rumah. Fitur daur ulangnya jadi favorit, karena ramah kantong dan tak merusak lingkungan. Banyak komunitas yang rutin mengadakan workshop mendaur ulang kardus, terutama di kota-kota besar.
Sampai hari ini, kardus polos tetap jadi solusi mujarab dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun sering dipandang remeh, keberadaannya justru krusial untuk berbagai urusan. Begitu buka paket, jangan buru-buru buang kardusnya. Bisa jadi, hari itu juga kamu pakai lagi buat hal lain. Lagipula, siapa tahu cuaca tak menentu, dan kardus bekas itu jadi pelindung motor kesayangan di garasi.
Intinya, karton kardus bukan sekadar benda mati. Ia penolong senyap kegigihan, kreativitas, dan budaya hemat yang selalu melihat peluang dari hal-hal sederhana.